Kalap Tak Diberi Uang untuk Judi Online, Anak di Sumsel Banting dan Cekik Ibu Kandung

Kasus kekerasan dalam rumah tangga seringkali terjadi di berbagai tempat, namun baru-baru ini sebuah insiden yang mengejutkan terjadi di Sumatera Selatan, di mana seorang anak bertindak brutal terhadap ibu kandungnya setelah tidak diberikan uang untuk berjudi online. Kejadian ini menjadi perhatian publik, tidak hanya karena tindakan kekerasannya, tetapi juga karena mengangkat masalah terkait dengan dampak judi online yang dapat merusak hubungan keluarga dan membawa dampak buruk bagi mental seseorang.

Tak Diberi Uang, Pria di Musi Rawas Tega Banting-Cekik Ibu Kandung Usia 80  Tahun - Bagian 1

Kronologi Kejadian

Kejadian tersebut bermula ketika anak yang masih muda ini meminta uang kepada ibunya untuk digunakan bermain judi online. Namun, sang ibu menolak memberikan uang tersebut, menyadari bahwa judi online memiliki dampak negatif yang dapat merusak masa depan dan kehidupan anaknya. Penolakan itu ternyata membuat sang anak marah besar. Dalam keadaan emosi yang tak terkendali, anak tersebut melakukan kekerasan terhadap ibunya. Dia membanting tubuh ibunya ke lantai dan kemudian mencekiknya hingga ibu tersebut kesulitan bernapas.

Perbuatan kekerasan ini baru terhenti setelah anggota keluarga lain mendengar suara pertengkaran dan segera mendatangi tempat kejadian. Sang ibu segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, sementara anak tersebut diamankan oleh pihak berwajib untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga : Efek Dopamin dalam Kecanduan Judi Online: Apa yang Terjadi di Otak?

Dampak Judi Online pada Keluarga

Kisah ini mengungkapkan sisi kelam dari judi online, yang telah menjadi masalah serius di kalangan banyak individu, terutama anak-anak muda. Permainan judi online, meskipun dapat terlihat sebagai hiburan ringan bagi sebagian orang, seringkali menumbuhkan ketergantungan yang merusak. Ketika seseorang terjebak dalam perjudian, mereka bisa kehilangan kendali atas diri mereka sendiri, yang pada akhirnya dapat menyebabkan perilaku agresif dan merusak hubungan keluarga.

Banyak orang yang terlibat dalam judi online tidak menyadari bahaya yang mengintai. Perjudian dapat menyebabkan kecanduan yang berujung pada kerugian finansial, stres emosional, dan akhirnya kekerasan dalam rumah tangga. Tidak jarang orang yang kecanduan judi menjadi gelap mata dan bertindak kejam kepada orang yang mereka sayangi, seperti yang terjadi dalam kasus ini.

Mengatasi Masalah Judi Online dan Kekerasan dalam Rumah Tangga

Kasus kekerasan yang melibatkan judi online ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi masyarakat. Peran keluarga sangat penting dalam mendidik anak-anak untuk memahami bahaya dari kegiatan tersebut. Edukasi mengenai judi online dan dampak buruknya harus diperkenalkan sejak dini, terutama di lingkungan keluarga dan sekolah.

Selain itu, pemerintah dan lembaga terkait perlu lebih giat mengedukasi masyarakat mengenai bahaya perjudian online dan menyediakan jalur bantuan bagi mereka yang sudah terjerat dalam kecanduan. Pendampingan psikologis dan konseling bisa menjadi salah satu solusi bagi individu yang membutuhkan pertolongan untuk keluar dari kecanduan ini.

Dalam hal kekerasan dalam rumah tangga, sangat penting untuk memperkuat hukum yang melindungi korban kekerasan dan memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku. Tidak ada alasan untuk membenarkan kekerasan dalam bentuk apapun, dan setiap orang berhak hidup dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang.

Pentingnya Kesehatan Mental dalam Menghadapi Masalah Keluarga

Selain faktor judi online, kesehatan mental juga memainkan peran penting dalam kejadian ini. Banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga yang muncul akibat adanya masalah psikologis, baik pada korban maupun pelaku. Kesehatan mental yang terganggu bisa memperburuk reaksi seseorang terhadap masalah, yang pada akhirnya berujung pada tindakan kekerasan.

Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk saling mendukung dan mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul sebelum menjadi terlalu besar. Pendekatan komunikasi yang sehat, konseling keluarga, dan perhatian terhadap kesehatan mental individu di dalam keluarga dapat menjadi langkah pencegahan yang baik.

Insiden kekerasan yang terjadi di Sumatera Selatan ini merupakan peringatan bagi kita semua untuk lebih memperhatikan dampak buruk dari judi online dan pentingnya menjaga hubungan keluarga yang harmonis. Ketergantungan terhadap judi dapat menyebabkan masalah besar, bukan hanya pada individu, tetapi juga pada seluruh keluarga. Oleh karena itu, penting untuk terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkannya untuk mencegah kejadian-kejadian tragis seperti ini terulang lagi.

Efek Dopamin dalam Kecanduan Judi Online: Apa yang Terjadi di Otak?

Judi online bukan sekadar permainan keberuntungan. Aktivitas ini memengaruhi otak manusia dengan cara yang sangat dalam, terutama melalui mekanisme pelepasan dopamin. Dopamin adalah neurotransmitter yang bertanggung jawab atas perasaan senang dan kepuasan. Dalam perjudian, sistem ini bisa menjadi kacau, membuat pemain terus-menerus mengejar kemenangan, meskipun mereka mengalami kerugian besar.

Bagaimana dopamin bekerja dalam kecanduan judi online? Mengapa otak sulit menghentikan kebiasaan ini? Mari kita bahas lebih dalam.

RRI.co.id - Psikolog: Pecandu Judi Online Idap Hormon Dopamin Berlebihan

1. Apa Itu Dopamin?

Dopamin adalah neurotransmitter yang memainkan peran penting dalam sistem penghargaan otak. Senyawa ini dilepaskan ketika seseorang mengalami sesuatu yang menyenangkan, seperti makan makanan enak, berolahraga, atau mendapatkan pujian.

Dalam konteks judi online, dopamin dilepaskan ketika pemain merasa tegang menunggu hasil taruhan, terutama saat mereka menang. Sensasi ini sangat menyenangkan dan membuat pemain ingin terus mengulang pengalaman tersebut.

2. Bagaimana Judi Online Memanipulasi Sistem Dopamin?

a. Lonjakan Dopamin Saat Menang

Setiap kali seorang pemain menang, otak melepaskan dopamin dalam jumlah besar, menciptakan perasaan euforia. Sensasi ini mirip dengan efek narkoba, yang memberikan rasa puas dan ingin terus mengulanginya.

b. Efek Antisipasi yang Memicu Dopamin

Bukan hanya kemenangan yang meningkatkan dopamin, tetapi juga harapan akan kemenangan. Setiap kali pemain memasang taruhan, otak mereka mulai bersiap menghadapi kemungkinan menang. Bahkan ketika kalah, otak tetap menghasilkan dopamin karena adanya kemungkinan menang di putaran berikutnya.

c. Mekanisme Hadiah Tidak Terduga

Judi online dirancang untuk memberikan hadiah secara acak, yang memperkuat kecanduan. Dalam penelitian psikologi, konsep ini dikenal sebagai intermittent reinforcement (penguatan berselang). Ini berarti otak tidak tahu kapan akan menang, sehingga terus bermain dengan harapan keberuntungan akan datang.

Baca Juga: Uang Habis, Harapan Pupus: Akibat Judi Online

3. Perubahan Otak Akibat Kecanduan Judi Online

a. Menurunnya Sensitivitas terhadap Dopamin

Seiring waktu, otak mulai terbiasa dengan lonjakan dopamin yang tinggi. Ini berarti pemain membutuhkan lebih banyak taruhan atau kemenangan lebih besar untuk merasakan kepuasan yang sama. Akibatnya, mereka semakin dalam terjerumus dalam perjudian.

b. Lemahnya Kontrol Diri dan Pengambilan Keputusan

Bagian otak yang bertanggung jawab atas kontrol diri, yaitu prefrontal cortex, menjadi semakin lemah akibat kecanduan judi online. Ini menyebabkan pemain kehilangan kemampuan untuk berpikir rasional dan mengontrol dorongan berjudi, meskipun mereka tahu itu merugikan.

c. Efek “Hampir Menang” yang Menyesatkan

Judi online sering kali menggunakan trik psikologis seperti efek “hampir menang”, di mana pemain hampir memenangkan taruhan tetapi akhirnya kalah. Situasi ini tetap memicu pelepasan dopamin dan mendorong pemain untuk mencoba lagi, meskipun peluang kemenangan sebenarnya sangat kecil.

4. Mengapa Kecanduan Judi Online Begitu Berbahaya?

✅ Kehilangan Kendali Finansial – Pemain sering kali terus berjudi meskipun sudah kehilangan banyak uang.
✅ Gangguan Mental – Kecanduan ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.
✅ Kerusakan Hubungan Sosial – Banyak pemain yang berbohong kepada keluarga dan teman tentang kebiasaan berjudi mereka.
✅ Risiko Kriminalitas – Beberapa orang yang terjebak dalam hutang akibat judi online akhirnya terlibat dalam tindakan kriminal.

5. Cara Menghentikan Kecanduan Judi Online

🎯 Sadari Pola Kecanduan – Pahami bagaimana otak Anda bereaksi terhadap judi online dan mengapa itu sulit dihentikan.
🎯 Blokir Akses ke Situs Judi – Gunakan aplikasi atau software pemblokir untuk mencegah diri Anda tergoda bermain lagi.
🎯 Cari Dukungan – Bicaralah dengan keluarga, teman, atau profesional untuk mendapatkan bantuan.
🎯 Ganti dengan Aktivitas Positif – Lakukan kegiatan yang juga dapat meningkatkan dopamin secara alami, seperti olahraga atau hobi baru.
🎯 Bergabung dengan Program Rehabilitasi – Ada banyak kelompok pendukung yang membantu orang keluar dari kecanduan judi online.

Dopamin memainkan peran utama dalam kecanduan judi online, menciptakan sensasi euforia yang membuat pemain sulit berhenti. Seiring waktu, otak mengalami perubahan yang memperburuk kecanduan, melemahkan kontrol diri, dan mendorong seseorang untuk terus berjudi meskipun sudah mengalami banyak kerugian.

Judi online bukan sekadar permainan, tetapi perangkap psikologis yang berbahaya. Jika Anda merasa sulit mengontrol kebiasaan berjudi, segera cari bantuan sebelum efeknya semakin merusak kehidupan Anda.

Uang Habis, Harapan Pupus: Akibat Judi Online

Judi online semakin marak dan menarik banyak orang untuk mencoba peruntungan. Dengan kemudahan akses melalui ponsel dan internet, permainan ini semakin sulit dihindari, terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan uang dengan cara instan. Namun, di balik iming-iming keuntungan besar, banyak orang justru mengalami kerugian finansial akibat judi.

Ternyata Pusing dan Sakit Kepala Tak Sama, Apa Bedanya? : Okezone Health

Dampak Finansial yang Menghancurkan

Salah satu akibat terbesar dari judi online adalah kehilangan uang dalam jumlah besar. Banyak orang yang awalnya hanya mencoba-coba, lalu terjebak dalam lingkaran permainan yang tak berujung. Uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan, atau investasi malah habis dalam sekejap akibat perjudian.

Baca Juga : Pengusaha Konter HP Jadi Buronan karena Penipuan Judi Online

Tak sedikit pula yang rela berhutang demi terus bermain, dengan harapan bisa mengembalikan uang yang telah hilang. Namun, kenyataannya, semakin besar taruhan yang dilakukan, semakin besar pula risiko kehilangan. Akhirnya, banyak orang berakhir dengan beban utang yang sulit dilunasi, menyebabkan masalah keuangan yang lebih parah.

Dampak Psikologis: Harapan yang Pupus

Kecanduan judi online tidak hanya berdampak pada kondisi finansial, tetapi juga kesehatan mental. Rasa stres, cemas, hingga depresi sering dialami oleh mereka yang kehilangan uang akibat judi. Harapan untuk menang sering kali menjadi candu yang sulit dihentikan, meskipun kenyataan berkata sebaliknya.

Saat seseorang mulai mengalami kekalahan beruntun, mereka akan merasa putus asa dan kehilangan harapan. Beberapa orang bahkan mengalami gangguan tidur, hilangnya konsentrasi, dan sulit menjalani aktivitas sehari-hari. Dalam kasus ekstrem, judi online bisa mendorong seseorang ke dalam tindakan kriminal atau bahkan percobaan bunuh diri akibat tekanan mental yang besar.

Dampak Sosial: Rusaknya Hubungan dengan Orang Terdekat

Selain merusak kondisi keuangan dan mental, judi online juga berdampak buruk pada hubungan sosial. Orang yang kecanduan judi sering kali berbohong kepada keluarga atau teman demi mendapatkan uang tambahan untuk bermain. Tak jarang mereka juga mulai menghindari interaksi sosial karena merasa malu atau stres akibat kekalahan yang terus terjadi.

Keluarga yang mengetahui anggota keluarganya terjerat judi online sering kali merasa kecewa dan kehilangan kepercayaan. Hal ini dapat memicu konflik dalam rumah tangga, bahkan hingga perceraian. Lingkaran sosial juga bisa menjauh karena seseorang yang kecanduan judi sering kali mengabaikan tanggung jawab dan janji yang telah dibuat.

Bagaimana Cara Berhenti dari Judi Online?

Menghentikan kebiasaan berjudi bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan berarti mustahil. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Sadari dan Akui Masalahnya – Mengakui bahwa judi telah menjadi masalah besar adalah langkah pertama untuk keluar dari kebiasaan ini.
  2. Batasi Akses ke Situs Judi – Blokir situs judi online dari perangkat yang digunakan agar tidak mudah tergoda untuk bermain kembali.
  3. Cari Dukungan dari Keluarga atau Ahli – Jangan ragu untuk meminta bantuan dari keluarga, teman, atau bahkan terapis untuk mendapatkan solusi yang lebih baik.
  4. Alihkan Fokus ke Aktivitas Positif – Temukan hobi atau kegiatan lain yang lebih bermanfaat, seperti olahraga, membaca, atau bekerja.
  5. Atur Keuangan dengan Baik – Buat perencanaan keuangan yang lebih ketat agar uang tidak lagi digunakan untuk berjudi.

Judi online bukanlah solusi untuk mendapatkan kekayaan instan, melainkan jalan menuju kehancuran finansial, mental, dan sosial. Banyak orang kehilangan uang akibat judi, yang akhirnya membuat harapan mereka pupus. Jika Anda atau orang terdekat mulai terjebak dalam lingkaran judi online, segera cari bantuan sebelum semuanya terlambat. Lebih baik mencegah daripada harus menanggung akibat yang lebih besar di kemudian hari.